Ketika kau singkap tirai pagi yang masih berkidung titik embun bening.Sayup terdengar gema senandung ellegi yang masih amat suci abadi.Perak sinar mentari beranjak menuju pelupuk bumi seraya berucap “Selamat pagi insan wahai ceria nan akan beralas diri”.Kami datang dengan membawa bongkah pembangkit raga.Menuju dengan pasti menuju kehidupan nan hakiki.
Lihatlah dara...
Nuansa bening begitu damai bergayut dirantai pepohonan.Kicau burungpun begitu syahdu menyapa pembalut raga.Semilir bayu yang berhembus pun seakan turut menambah semarak kehadiran warsamu saat ini.Apakah yang harus ditunggu?.Bukankah citra tujuh belas sudah melekat di tangan.Dan hamparan delapan belas begitu indah membentang di pelupuk mata.Songsonglah kemandirian.Dan tabahlah dalam menghadapi galau kehidupan yang akan menerjang.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar